*****************
Buka Puasa Bersama Anak Yatim, Jokowi Ancam Akan Copot
Pejabat yang Menyebabkan lamanya Waktu Bongkar Muat di Tanjung Priok
Sapujagat.com – Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana
Widodo membatalkan puasa bersama 400 anak yatim piatu di Istana Negara, Jakarta
Pusat.
Acara buka puasa bersama itu berlangsung di Istana Negara,
Jakarta Pusat, Kamis (18/6/2015). Sebelum masuk waktu berbuka, Jokowi sempat
membagikan sepeda ke beberapa anak yang bisa menjawab pertanyaan darinya.
Jokowi yang didampingi Ibu Negara Iriana Widodo bersama anak
yatim membatalkan puasa dengan menyantap takjil. Lalu dilanjutkan dengan salat
magrib berjamaah.
Usai salat, Jokowi dan ratusan anak yatim piatu itu keluar
gedung Istana Negara. Di luar sudahh terpasang tenda ukuran besar dan
disediakan beberapa booth makanan. Di antaranya ada nasi pecel, es teler dan
bakso.
Makanan bakso jadi sasaran Jokowi. Namun dia harus rela
antre bersama anak-anak lainnya.
“Ayo antre, antre,” kata Jokowi sambil memegang sebuah
mangkok. Setelah dapat, Jokowi Jokowi pun kemudian mencari duduk dan makan
bersama ana-anak yatim.
Disela-sela kebahagian dalam cara berbuka puasa, beberapa
pertanyaan wartawan seputar lamanya dwelling time (waktu bongkar muat) di
Pelabuhan Tanjung Priok dijawab Jokowi dengan tegas.
“Saya sudah ngomong, kalau dicopot ya dicopot. Sudah saya
sampaikan,” ujar Jokowi saat ditanya wartawan usai buka puasa bersama 400 anak
yatim di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (18/6/2015).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo geram dengan lamanya
dwelling time (waktu bongkar muat) di Pelabuhan Tanjung Priok. Jokowi pun
mengancam akan mencopot pejabat yang menyebabkan kelambatan itu.
Jokowi mengatakan, dia tidak pandang bulu siapapun pejabat
yang menyebabkan kelambatan itu akan ditindak tegas. “Semua sudah saya
sampaikan. Di lapangan dirjen, maupun menterinya juga, kalau tidak bisa
melayani dengan cepat, ya seperti yang sudah saya sampaikan (copot),” kata
Jokowi.
Jokowi juga menegaskan, dirinya akan mencari tahu dengan
caranya sendiri. Sebab, saat ditanya ke petugas Indonesia Port Coorporation
(IPC) Tanjung Priok, tidak ada yang berani mengatakan penyebab kelambatan
dwelling time itu.
“Karena, di situ tidak efisien. Ada Rp 780 triliun.
Loading-loading, bongkar muat, kelamaan. Hal-hal dokumen, kapal berhenti. Ini
biaya, semua itu meninggikan logistik transportasi,” papar Jokowi.
“Nanti saya sampaikan. Saya cek dengan cara sendiri,”
tambahnya.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan