Pakar kesihatan menggalakkan kita
mengunyah makanan hingga lumat kerana air liur kita dapat menguraikan
kabohidrat yang menjadi punca pelbagai penyakit seperti kencing manis
dan sebagainya. Juga air liur kita bertindak sebagai pembunuh kuman
dan bakteria untuk mengelakkan dari keracunan makanan dan sebagainya.
Hatta kalau makan bubur atau minum air sekali pun kita digalakkan
menggaul bubur dan air yang diminum dengan air liur kita dengan
seakan-akan berkumur.
Kalau ikut sunnah Nabi dengan air liur
kita sendiri pun dapat menyelesaikan pelbagai masalah di dunia ini,
apatah lagi kalau umat Islam ikut semua yang terdapat dalam Al Quran
dan Hadith, pasti akan dapat menyelesaikan pelbagai masalah yang
melanda negara ketika ini dari kes ragutnya, kes rasuahnya, kes
samunnya, kes buang bayi, zina, dadah dan banyak lagi.
Jadi selepas ini , marilah kita tenang
apabila makan, sambil berzikir, kerana kita hendak hidupkan semula
sunnah Nabi di akhir zaman. Ingat lagi kisah bagaimana Nabi Muhammad
saw memberi makan kepada pengemis perempuan tua Yahudi dengan
mengunyahkan dahulu makanan yang hendak disuapkan?
What's the rush? Eat slow, chew
Health experts advocate chewing food
until it becomes mush in our mouth.
It's a talent I picked up during school
years what with rushing to school in the morning and swallowing toast
in the car, rushing again for lunch to make it in time for religious
classes. And of course, some more rushing to get to night tuition
classes.
The result? Unforgiving
migraine-inducing gastric pains and super awful bouts of indigestion.
And even if you're not prone to migraines, it would still pretty much
be a pain in the gut.
According to science books (and
journals) the enzymes in our saliva is responsible for digesting more
than 35 per cent of starchy foods.
As a rule, many health aficionados
advocate chewing food until it becomes mush in our mouth.
Lack of chewing can lead to
mal-absorption of nutrients, bloating and irritable bowel syndrome.
Kisah Nabi Muhammad SAW mengunyah
makanan untuk pengemis perempuan buta Yahudi
Di sudut pasar Madinah ada seorang
pengemis Yahudi buta yang setiap harinya selalu berkata kepada setiap
orang yang mendekatinya, “Wahai saudaraku, jangan dekati Muhammad,
dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila
kalian mendekatinya maka kalian akan dipengaruhinya”.Namun, setiap
pagi Muhammad Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawakan makanan,
dan tanpa berucap sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapkan makanan
yang dibawanya kepada pengemis itu sedangkan pengemis itu tidak
mengetahui bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW melakukan hal ini setiap hari sampai beliau
wafat.Setelah wafatnya Rasulullah SAW, tidak ada lagi orang yang
membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu
hari sahabat terdekat Rasulullah SAW yakni Abu Bakar RA berkunjung ke
rumah anaknya Aisyah RA yang tidak lain tidak bukan merupakan isteri
Rasulullah SAW dan beliau bertanya kepada anaknya itu, “Anakku,
adakah kebiasaan kekasihku yang belum aku kerjakan?”.Aisyah RA
menjawab, “Wahai ayah, engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir
tidak ada satu kebiasaannya pun yang belum ayah lakukan kecuali satu
saja”. “Apakah Itu?”, tanya Abubakar RA. “Setiap pagi
Rasulullah SAW selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan
untuk seorang pengemis Yahudi buta yang ada di sana “, kata Aisyah
RA.Keesokan harinya Abu Bakar RA pergi ke pasar dengan membawa
makanan untuk diberikan kepada pengemis itu. Abubakar RA mendatangi
pengemis itu lalu memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar
RA mulai menyuapinya, sipengemis marah sambil menghardik, “Siapakah
kamu?”. Abu Bakar RA menjawab, “Aku orang yang biasa (mendatangi
engkau).” “Bukan! Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku” ,
bantah si pengemis buta itu.“Apabila ia datang kepadaku tidak susah
tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang
biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu
dihaluskannya makanan tersebut, setelah itu ia berikan padaku”,
pengemis itu melanjutkan perkataannya.Abu Bakar RA tidak dapat
menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu,
“Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu. Aku adalah salah
seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah
Muhammad Rasulullah SAW”.Seketika itu juga pengemis itu pun
menangis mendengar penjelasan Abu Bakar RA, dan kemudian berkata,
“Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya,
memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku
dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…. “Pengemis
Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar RA
saat itu juga dan sejak hari itu menjadi muslim.
****************
The chemical process of digestion
begins with chewing
Food's contact with saliva is not just
important because it helps to lubricate the food, making it easier
for foods (notably dried ones) to pass easier through the esophagus,
but because saliva contains enzymes that contribute to the chemical
process of digestion. Carbohydrate digestion begins with salivary
alpha-amylase as it breaks down some of the chemical bonds that
connect the simple sugars that comprise starches. Additionally, the
first stage of fat digestion also occurs in the mouth with the
secretion of the enzyme lingual lipase by glands that are located
under the tongue.
Incomplete digestion can lead to
bacterial overgrowth
Chewing relaxes the lower stomach
muscle
Chewing Well: The Salivary Glands
Partners for Life
by Kelly Reith, BA, RHN
But chewing our food well and allowing
it to be coated with our mouths’ saliva can lead to digestive
magic.
•Chewing well also allows the
molecules of nutrients from the chewed food to be more quickly
released and assimilated.
•Keeping a food in the mouth longer
and chewing it well allows the food’s flavours to be recognized by
the tongue. When the tongue recognizes the flavour it sends a message
to the brain, which in turn sends messages to the digestive system
resulting in the release of the correct digestive juices needed for
that food.
•It is important to oral hygiene. The
mouth is almost constantly flushed with saliva, which flushes away
food debris and protects your teeth from decay. Saliva can actually
kill some bacteria.
• Saliva acts as a first defense
against bacterial infection. By chewing food well and creating more
surface area on which the saliva can act, more potential food-borne
bacteria can be killed.
• The bicarbonate in saliva may
activate the enzyme cellulase found in raw vegetables. The enzyme
cellulase digests the fibre cellulose. Together bicarbonate and
cellulase begin to digest the raw vegetables. Chewing well also helps
to break down the cellulose.
Don’t forget – even the most pureed
soup or juiced veggies need to be ensalivated. Swish nutrient-rich
liquids around in your mouth before you swallow. The carbohydrates
present in the soup or juice can be partially digested by your
saliva.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan